Refleksi
Perkuliahan Kedua Filsafat Ilmu
Program
Pasca Sarjana Pendidikan Matematika UNY
Oleh
Prof. Dr. Marsigit MA
Direfleksikan oleh Novita Ayu Dewanti
Direfleksikan oleh Novita Ayu Dewanti
Pertemuan kedua
filsafat ilmu pada tanggal 26 September 2017 berlangsung pada pukul 07.30 – 09.10
WIB dimulai dengan pertanyaan jawab singkat berkaitan dengan filsafat dengan
jumlah soal 25. Adapun soal dan jawaban yang diberikan adalah sebagi berikut :
1 1. Anda itu apa ?
Jawab
: Hakikat
2 2. Anda siapa ?
Jawab
: Potensi
3 3. Anda dari mana ?
Jawab
: Terpilih
4 4.
Anda mau kemana ?
Jawab
: Memilih
5 5.
Anda mengapa ?
6 6.
Anda ngapain ?
Jawab
: Berpikir
7 7.
Siapa nama anda ?
Jawab
: Ikon/dunia
8 8.
Siapa ayah anda ?
Jawab
: Jiwa
9 9.
Siapa ibu anda ?
Jawab
: Jiwa
1 10.
Siapa pak marsigit ?
Jawab
: Pikiran
1 11.
Apa cita-citamu ?
Jawab
: Saksi
1 12.
Siapa dibelakangmu ?
Jawab
: Epoke
1 13.
Siapa didepanmu ?
Jawab
: Fenomena
1 14.
Siapa diatasmu ?
Jawab
: Nomena
1 15.
Siapa dibawahmu ?
Jawab
: Bayang-bayang
1 16.
Siapa dikirimu ?
Jawab
: Potensi Kiri
1 17.
Siapa dikananmu ?
Jawab
: Potensi Kanan
1 18.
Siapa temanmu ?
Jawab
: Pikiranmu
1 19.
Siapakah kekasihmu ?
Jawab
: Milikmu
2 20.
Apakah pekerjaanmu ?
Jawab
: Mengada
2 21.
Apakah karyamu ?
Jawab
: Pengada
2 22.
Apakah makananmu ?
Jawab
: bacaan
2 23.
Apakah bacaanmu ?
Jawab
: yang ada dan yang mungkin ada
2 24.
Apakah mimpimu ?
Jawab
: Keberadaanku
2 25.
Dimankah kamu ?
Jawab
: Perbatasan
Dari 25 soal yang
terjawab, tidak ada satupun yang terjawab dengan benar. Dari 20 mahasiwa yang
hadir, hanya 2 orang yang benar menjawab 1 soal saja. Setelah tes jawab
singkat, beliau menjelaskan terkait pertanyaan yang telah ditanyakannya. Pertanyan
pertama, filsafat terdiri dari 3 aspek; ontology, epistemology, dan aksiologi. Diantara
yang ketiga tersebut, yang paling mendasar adalah ontology; dimana ontology adalah
hakikat; walaupun tidak dapat dipisahkan. Sehingga jika ditanya apa makanya
jawabnya hakikat. Filsafat itu untuk diri saya, mengendap untuk diriku,
tersembuny dan keluar dalam bentuk kebijaksanaan. Pertanyaan kedua, semua
ciptaan tuhan itu mempunyai potensi. Hingga batupun punya potensi. Potensi untuk
menjadi besar, potensi kecil, potensi tua, potensi sakit. Potensi itu meliputi apa
saja yang penting terdapat perubahan. Pertanyaan ketiga, potensi itu terdapat
dua, yaitu terpilih (takdir) dan memilih (ikhtiar). Batu itu terpilih, misalkan
batu marmer yang berada di Tulungagung, batu
tersebut terpilih oleh Tuhan untuk bermanfaat disitu. Pertenyaan keempat, ketika
anda mau kemana dan ternyata kita mau kedepan, maka kita memilih. Sehingga hidup
adalah pilihan. Namun pilihan itu harus berdasarkan dengan takdirnya dan kodratnya,
misalkan pilihan perempuan berbeda dengan pilihan laki-laki. Pertanyaan kelima,
bertanya adalah awal dari ilmu. Sebab adanya ilmu karena bertanya. Sama seperti
halnya ketika beliau memberikan 25 pertanyaan kepada mahasiswa, agar mahasiswa
berpikir. Sehingga orang berfilsafat adalah ingin memahami bahwa seseorang
tidak paham. Pertanyaan keenam, kalau dalam filsafat, maka sedang berpikir
karena filsafat itu merupakan olah pikir. Namun dalam spiritual, berarti sedang
berdoa, disesuaikan dengan dunianya. Pertanyaan ketujuh, nama itu ikonik,
dunia. Tidak hanya nama, setiap yang ada itu merupakan dunia. Sehingga nama itu
merangkum dunia seseorang. Pertanyaan kedelapan dan sembilan, ayah dan ibu anda
adalah jiwa. Karena yang paling dekat dengan filsafat adalah psikologi. Jadi anak
adalah pertemuan dua jiwa. Jika ketika ditanya ayah/ibu kemudian menjawab nama
ortu, maka itu hanya berorientasi pada simbol nama, kurang bermakna. Padahal dibalik
simbol tersebut terdapat jiwa. Pertanyaan sebelas, cita cita seorang filsafat
adalah menjadi saksi. Pertanyaan duabelas dan tiga belas, ketika kamu melihat
saya dan saya melihat kamu maka hal tersebut disebut fenomenologi, yang dilihat
dalam perkuliahan adalah pikirannya. Sehingga ketika beliau berdiskusi dengan
seseorang, maka segala macam sifat yang tidak diperlukan maka akan dimasukkan
dalam epoke (tidak diperhatikan). Pertanyaan empat belas, fenomena itu yang
mampu dipikirkan, sedangkan nomena merupakan sesuatu yang tidak dipikirkan
seperti jiwa, spiritual, doa, ruh. Pertanyaan lima belas, yang dibawah kita
adalah bayang bayang. Misalkan, resep nasi goring adalah bayang bayang dari nasi
goreng. Sehingga apapun yang kita lakukan merupakan bayang bayang dari prinsip
yang diatas, mulai dari prinsip yang tertinggi adalah prinsip agama. Pertanyaan
enam belas dan tujuh belas, yang berada di kiri dan kana adalah potensi kiri
dan potensi kanan. Potensi kiri adalah potensi yang buruk dan potensi kanan
adalah potensi yang baik. Pertanyaan Sembilan belas, kekasih itu milik, makanya
kekasihmu adalah milikmu. Pertanyaan dua
puluh dan dua puluh satu, Pekerjaan kita mengada dan karya kita adalah pengada.
Misalkan belajar adalah proses dari mengadakan sesuatu yang mungkin ada. Pertanyaan
dua puluh dua dan dua puluh tiga, makanan orang filsafat adalah bacaan, bacaan
yang meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Pertanyaan dua puluh empat, mimpi
kita menunjukkan keberadaan kita. Pertanyaan dua puluh lima, kita berada
diperbatasan. Sehingga sebenar-benarnya orang sukses, maka mampu melampaui
perbatasan tersebut. Sebagai contoh, Malaysia dan Indonesia memiliki
perbatasan, terdapat konfilk disana, antara mitos dan ilmu, kemudian kedua
negara berunding, maka jadilah ilmu.
0 comments:
Post a Comment