“Ikhtiar
memahami Filsafat”
Refleksi
Perkuliahan Ke Sembilan Filsafat Ilmu
Program
Pasca Sarjana Pendidikan Matematika UNY
Oleh
Prof. Dr. Marsigit MA
Direfleksikan oleh Novita Ayu Dewanti
Perkuliahan
ke sembiln dari mata kuliah filsafat dilakukan pada tanggal 14 November 2017. Seperti
biasa perkuliahan kali ini dimulai dengan doa dan dilanjutkan dengan tes jawab
singkat. Adapun soal dan jawabnnya sebagai berikut :
1. Wadahnya
doa ?
Jawab : Ikhlas
2. Isinya
doa ?
Jawab : Pahala
3. Adanya
doa ?
Jawab : Potensi
4. Mengadanya
doa ?
Jawab : Ikhtiar
5. Pengadanya
doa ?
Jawab : Keyakinan
6. Wadahnya
batu ?
Jawab : Materi
7. Isinya
batu ?
Jawab : Materi
8. Adanya
batu ?
Jawab : Potensi
9. Mengadanya
batu ?
Jawab : Materi menembus ruang dan waktu
10. Pengadanya
batu ?
Jawab : Materi
11. Wadahnya
perdagangan ?
Jawab : Transaksi
12. Isinya
perdagangan ?
Jawab : Barang dagangan
13. Wadahnya
psikologi ?
Jawab : Ilmu
14. Isinya
psikologi ?
Jawab : Gejala jiwa
15. Wadahnya
bilangan ?
Jawab : variabel
16. Isinya
bilangan ?
Jawab : konstanta
17. Wadahnya
angka ?
Jawab : lomba
18. Isinya
angka ?
Jawab : nilai
19. Wdahnya
perkalian ?
Jawab : operasi
20. Isinya
perkalian ?
Jawab : penjumlahan
21. Wadahnya
penjumlahan ?
Jawab : operasi
22. Isinya
penjumlahan ?
Jawab : ekstensi
23. Wadahnya
presepsi ?
Jawab : kesadaran
24. Isinya
presepsi ?
Jawab : arti
25. Isinya
arti ?
Jawab : konsep
Setelah
tes tanya jawab, dilakukan tanya jawab singkat antara mahasiswa dan dosen. Terdapat
beberapa pertanyaan yaitu “mengapa kebahaiaan itu selalui diawali dengan kesediahan
terlebih dahulu ?”
Ketika
terdapat tesis dan anti tesis maka diperlukan penjelasan untuk menjebataninya. Penjelasan
inilah yang dimaksud dengan filsafat. Karena sebenar benar berfilsafat adalah
mampu menjelaskan.
Kebahagian
merupakan suatu hermeneutika yang berdifat deduktif. Karena bahagia dalam hidup
adalah bersyukur maka bersyukur itu adalah doa. Doa itu akan mendekatkan diri
dengan Yang Maha Pencipta. Dengan kata lain kebahagiaan adalah keyakinan, sehingga
dikatakanlah kebahagiaan itu deduktif dapat diturunkan dari kebahagiaan. Semua
bisa menjadi kebahagiaan, bisa menjadi kesediahan.
Terdapat pertanyaan
selanjutnya yang diterangkan oleh Prof Marsigit sebagai berikut. Filsafat tidak
hanya sekedar baik. Diatas filsafat terdapat spiritual. Maka belajar filsafat
sama dengan memperlajari tokoh dan pikirannya. Kalau dalam filsafat diturunkan
dari spiritual maka menjadi pikiran. Pikiran akan berkembang menjadi landasan.
0 comments:
Post a Comment